Diketahui hormon tumbuhan yang sudah dikenal adalah sebagai berikut i. Giberelin ii. Etilen iii. Sitokinin iv. Indole Acetic Acid/IAA v. Abscisic Acid Hormon yang bekerja secara antagonis adalah… 1. ii dan iii 2. i dan iii 3. iii dan iv 4. iv dan v

Hormon yang bekerja secara antagonis adalah 4. IAA dan Abscisic Acid serta 3. Sitokinin dan IAA. Zat pengatur tumbuh adalah senyawa organik bukan hara yang dalam jumlah sedikit dapat mendukung, menghambat, dan dapat merubah proses fisiologi tumbuhan. Ada 5 kelompok zat pengatur tumbuh yaitu Auksin, Sitokinin, Giberelin, Etilen, dan Asam absisat (Inhibitor). Zat pengatur tumbuh dibagi menjadi dua yaitu alami (fitohormon) dan sintetik. Fitohormon adalah senyawa organik yang terdapat dalam tubuh tumbuhan yang dalam jumlah sedikit dan dapat merangsang atau menghambat berbagai proses fisiologi tumbuhan. Asam absisat merupakan penghambat kinerja dari hormon Auksin, Sitokinin, dan Giberelin. Fungsi hormon Asam Absisat yaitu: 1. Menghambat pertumbuhan. 2. Menutup stomata selama kekurangan air. 3. Menghambat pemutusan dormansi. 4. Menghambat pembelahan dan pemanjangan sel. 5. Menyebabkan dormansi. 6. Merangsang penutupan stomata dan rontoknya atau absisi daun di musim gugur, serta absisi buah dan bunga. Auksin berfungsi dalam merangsang pemanjangan batang, pertumbuhan, diferensiasi, percabangan akar, perkembangan buah, dominansi apikal, fototropisme, geotropisme. Mengatur pembesaran sel dan pemanjangan sel di daerah belakang meristem apikal, merangsang pembelahan sel-sel kambium, merangsang perkembangan bunga, buah dan akar lateral, menyebabkan pembengkokan batang, berperan dalam pertumbuhan akar adventif pada stek tanaman dan pertumbuhan buah partenokarpi, menghambat pertumbuhan tunas samping (dominansi apikal), mencegah kerontokan daun, bunga, dan buah. Sitokinin berperan sebagai: 1. Mempengaruhi pertumbuhan dan diferensiasi akar 2. Merangsang pembelahan dan pertumbuhan sel 3. Merangsang perkecambahan 4. Menunda penuaan 5. Merangsang sitokinesis (pembelahan sel) dan pertumbuhan sel 6. Merangsang pertumbuhan tunas lateral 7. Menghambat efek dominansi apikal oleh auksin 8. Memacu pembentukan klorofil 9. Memelihara kesegaran jaringan Hormon yang bekerja secara antagonis adalah hormon yang menghambat kerja hormon lainnya. Hormon yang bekerja secara antagonis adalah asam absisat dengan Auksin, Sitokinin, dan Giberelin. Serta auksin dan sitokinin. Contoh hormon Auksin sintetis adalah IAA, NAA. Contoh hormon sitokinin sintetis adalah BAP. Jadi, hormon yang bekerja secara antagonis adalah IAA dan Abscisic Acid (4) serta sitokinin dan IAA (3).