bagaimana kita dpat mmbdakan suatu larutan brsifat asam atau basa

Halo SitiNisa, jawabannya adalah dengan menggunakan kertas lakmus, indikator buatan, dan indikator alami. Simak penjelasan berikut agar kamu lebih paham ya ^_^ Menurut Arrhenius, asam adalah senyawa yang jika dilarutkan dalam air akan mengalami ionisasi menghasilkan ion H+, sedangkan basa adalah senyawa yang jika dilarutkan dalam air akan mengalami ionisasi menghasilkan ion OH-. Untuk membedakan larutan asam dan basa, dapat menggunakan cara seperti berikut: 1. Menggunakan kertas lakmus Larutan asam akan mengubah kertas lakmus biru menjadi merah dan kertas lakmus merah tetap berwarna merah, sedangkan larutan basa akan mengubah kertas lakmus merah menjadi biru dan kertas lakmus biru tetap berwarna biru. 2. Menggunakan larutan indikator buatan Ada beberapa larutan indikator yang sering digunakan yakni, metil jingga, bromtimo biru, metil merah, dan fenolftalein. Masing-masing indikator akan mengalami perubahan warna sesuai dengan kondisi lingkungannya. > Pada larutan asam: Metil jingga berwarna jingga Bromtimol biru tidak berwarna Metil merah berwarna merah Fenolftalein tak berwarna > Pada larutan basa: Metil jingga berwarna kuning Bromtimol biru berwarna biru Metil merah berwarna kuning Fenolftalein berwarna merah 3. Menggunakan indikator alami Indikator alami adalah larutan indikator yang diperoleh dari ekstrak bahan pewarna alam, seperti kunyit, bunga kembang sepatu, kulit manggis, dan sebagainya. Indikator alami akan mengalami perubahan warna sesuai kondisi lingkungannya. Misalnya adalah kunyit. Kunyit berwarna kuning dalam keadaan netral, namun pada suasana asam, warna kunyit sedikit memucat, sedangkan pada suasana basa, warna kunyit akan berubah menjadi jingga hingga merah. Semoga dapat memahami penjelasan di atas ya. Selamat belajar!