Simon B

13 Mei 2022 09:05

Iklan

Iklan

Simon B

13 Mei 2022 09:05

Pertanyaan

Bacalah penggalan cerpen Kimia ingin secepatnya sampai ke tempat saing. Aneh, setelah perutnya kenyang, kimia tak mampu berlari. Air yang memenuhi lambungnya, koplak bila dibawa bergerak cepat. Hanya karena air dan sebungkus nasi di tangannya, yang mungkin berarti nyawa saing. Kimia membungkam rasa nyeri dalam lambung sendiri. Ikat pinggang dikencangkannya dan kimia berlari mendekati bukit. Perapian masih mengepulkan asap ketika kimia mencapai belukar puyengan itu. Dia menyuruh ke dalam ingin cepat meyakinkan dirinya bahwa saing masih hidup. Benar, saing belum mati. Bahkan didapatnya saing dalam keadaan duduk di dekat perapian. Goyah dan wajahnya kembali menjadi topeng. Dengan giginya, kimia membuat lubang pada sudut kantong plastik itu dan mengucurkannya langsung ke mulut saing. Mula-mula saing tetap diam sehingga air tumpah kembali membasahi dadanya. Tetapi kemudian dia berubah beringas. Direbutnya kantung air itu, disedot-sedotnya seperti orang kesetanan. Kimia terpaksa menarik kantung plastik itu karena saing terus memamahnya meskipun air telah habis. Lega. Kimia merasa begitu ditunggunya perubahan pada wajah saing. Ditunggunya tanda-tanda kesembuhan pada diri sahabatnya itu. Sumber: akhmad tohari, surabanglus dalam senyum karyamin, jakaria, gramedia pustaka utama, 2015 lega. Watak tokoh kimia dalam kutipan cerpen tersebut adalah ....


9

1

Jawaban terverifikasi

Iklan

Iklan

T. TA.Faizah

23 Mei 2022 16:26

Jawaban terverifikasi

Watak tokoh Kimia dalam kutipan cerpen tersebut adalah peduli kepada sahabat. Mari kita simak pembahasan berikut ini ya. Cerpen ialah singkatan dari cerita pendek. Cerpen ialah salah satu karya sastra berbentuk prosa dan hanya memiliki satu tahapan alur cerita. Salah satu unsur intrinsik cerpen ialah penokohan atau perwatakan. Penokohan atau perwatakan merupakan pengenalan watak/karakter dari tiap-tiap pelaku yang akan memudahkan pembaca dalam memahami isi cerita. Berdasarkan penjelasan di atas, watak tokoh Kimia pada kutipan teks tersebut adalah peduli kepada sahabat. Hal ini terlihat pada kutipan “Hanya karena air dan sebungkus nasi di tangannya, yang mungkin berarti nyawa saing. Kimia membungkam rasa nyeri dalam lambung sendiri. Ikat pinggang dikencangkannya dan kimia berlari mendekati bukit.” Berdasarkan kutipan tersebut diketahui bahwa tokoh Kimia bersikap memiliki karakter yang peduli pada sahabatnya. Hal itu terlihat dari sikap Kimia yang menahan rasa sakit demi membawakan air dan makanan untuk Saing. Dengan demikian, watak tokoh Kimia dalam kutipan cerpen tersebut adalah peduli kepada sahabat. Semoga membantu 


Iklan

Iklan

lock

Yah, akses pembahasan gratismu habis


atau

Dapatkan jawaban pertanyaanmu di AiRIS. Langsung dijawab oleh bestie pintar

Tanya Sekarang

Mau pemahaman lebih dalam untuk soal ini?

Tanya ke Forum

Biar Robosquad lain yang jawab soal kamu

Tanya ke Forum

LATIHAN SOAL GRATIS!

Drill Soal

Latihan soal sesuai topik yang kamu mau untuk persiapan ujian

Cobain Drill Soal

Perdalam pemahamanmu bersama Master Teacher
di sesi Live Teaching, GRATIS!

Pertanyaan serupa

Bacalah kutipan buku nonfiksi berikut! Puputan Upacara puputan atau dhautan bagi masyarakat Jawa merupakan upacara yang dilakukan dalam rangkaian upacara kelahiran seorang anak. Upacara ini dilaksanakan pada sore hari ketika tali pusar si bayi telah putus atau lepas (puput atau dhaut berarti lepas). Waktu yang diperlukan untuk penyelenggaraan puputan tidak dapat ditentukan secara pasti Hal ini bergantung kepada lama tidaknya tali pusar si bayi lepas dengan sendirinya. Tali pusar si bayi dapat putus sebelum seminggu bahkan lebih dari seminggu sejak kelahiran. Keluarga si bayi harus siap mengadakan upacara puputan jika sewaktu- waktu tali pusar tersebut putus. Upacara ini diselenggarakan dengan mengadakan kenduri atau selamatan yang dihadiri oleh kerabat dan tetangga terdekat. Sesajian (makanan) yang disediakan dalam upacara puputan, antara lain nasi gudangan yang terdiri atas nasi dengan lauk-pauk, sayur-mayur dan parutan kelapa, bubur merah, bubur putih, dan jajan pasar. Upacara puputan biasanya ditandai dengan dipasangnya sawuran (bawang merah, dlingo bengle yang dimasukkan ke ketupat), dan aneka macam duri kemarung di sudut- sudut kamar bayi. Selain sawuran dipasang juga daun nanas yang diberi warna hitam putih (bergaris-garis), daun apa-apa, awar-awar, girang, dan duri kemarung. Di halaman rumah dipasang tumbak sewu, yaitu sapu lidi yang didirikan dengan tegak. Di tempat tidur si bayi diletakkan benda-benda tajam seperti pisau dan gunting. Dalam upacara puputan dhautan terdapat makna atau lambang atau yang tersirat dalam makanan dan alat yang digunakan tersebut. Sumber: Maryani, Indonesia nan Indah: Upacara Adat, Semarang. Alprin, 2019 Buatlah rangkuman isi kutipan buku nonfiksi tersebut!

359

0.0

Jawaban terverifikasi