Hi Lithina W, Kakak bantu jawab ya
Sikap Pangeran Diponegoro yang mencerminkan sila ke-4 ialah Pangeran Diponegoro bersedia melakukan perundingan dengan Jenderal De Kock di Belanda.
Untuk lebih jelasnya, yuk pahami penjelasan ini
Pangeran Dipongoro merupakan pahlawan nasional yang memimpin perang Diponegoro di Yogyakarta. Pengeran Diponegoro memimpin perlawanan rakyat melawan Belanda pada tahun 1825-1830. Banyak dari sikap-sikap Pangeran Diponegoro yang mencerminkan pada sila ke-4. Sila ke-4 berbunyi, “Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaa dalam permusyawaratan perwakilan”. Salah satu sikap Pangeran Dipongeoro yang mencerminka sila ke-4 yakni Pangeran Diponegoro bersedia melakukan perundingan dengan Jenderal De Kock di Belanda.
Semoga membantu :)
Hi Lithina W, Kakak bantu jawab ya
Sikap Pangeran Diponegoro yang mencerminkan sila ke-4 ialah Pangeran Diponegoro bersedia melakukan perundingan dengan Jenderal De Kock di Belanda.
Untuk lebih jelasnya, yuk pahami penjelasan ini
Pangeran Dipongoro merupakan pahlawan nasional yang memimpin perang Diponegoro di Yogyakarta. Pengeran Diponegoro memimpin perlawanan rakyat melawan Belanda pada tahun 1825-1830. Banyak dari sikap-sikap Pangeran Diponegoro yang mencerminkan pada sila ke-4. Sila ke-4 berbunyi, “Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaa dalam permusyawaratan perwakilan”. Salah satu sikap Pangeran Dipongeoro yang mencerminka sila ke-4 yakni Pangeran Diponegoro bersedia melakukan perundingan dengan Jenderal De Kock di Belanda.
Semoga membantu :)