apa kaidah kebahasaan teks persuasif

Hai, Irma R. Terima kasih sudah bertanya ke Roboguru. Kakak bantu jawab ya 😊 Kaidah kebahasaan teks persuasi adalah (1) Menggunakan kata ajakan; (2) Berisi pendapat yang didukung oleh fakta-fakta berbasis data; (3) Mengandung kata-kata bermakna bujukan; (4) Menggunakan kata perintah; dan (5) Menggunakan konjungsi kausalitas. Mari kita simak pembahasan berikut ini ya. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), persuasi berarti ajakan kepada seseorang dengan cara memberikan alasan dan prospek baik yang meyakinkan. Teks persuasi merupakan teks yang berisi ajakan untuk meyakinkan pembaca agar pembaca melakukan hal-hal yang disampaikan oleh penulis. Ciri-ciri teks persuasif sebagai berikut. 1. Mengandung kata-kata bermakna ajakan atau imbauan. 2. Mengandung fakta dan data untuk mendukung argumen penulis. 3. Bertujuan untuk meyakinkan pembaca. 4. Bertujuan untuk memengaruhi pembaca. 5. Menghindari konflik antara penulis dan pembaca. 6. Berusaha menimbulkan kesepakatan dan penyesuaian. Struktur teks persuasi sebagai berikut. 1. Pengenalan isu, yaitu bagian yang menyajikan isu yang hendak dibahas dalam teks. 2. Rangkaian argumen, yaitu bagian yang berisi pendapat penulis yang dilengkapi dengan fakta-fakta untuk memperkuat argumen penulis. 3. Pernyataan ajakan, yaitu bagian yang berisi ajakan penulis kepada pembaca untuk meyakini gagasan penulis. Kaidah kebahasaan teks persuasi sebagai berikut. 1. Menggunakan kata ajakan. Contoh: ayo, mari, dan sejenisnya. 2. Berisi pendapat yang didukung oleh fakta-fakta berbasis data. 3. Mengandung kata-kata bermakna bujukan. 4. Menggunakan kata perintah. 5. Menggunakan konjungsi kausalitas. Dengan demikian, kaidah kebahasaan teks persuasi adalah (1) Menggunakan kata ajakan; (2) Berisi pendapat yang didukung oleh fakta-fakta berbasis data; (3) Mengandung kata-kata bermakna bujukan; (4) Menggunakan kata perintah; dan (5) Menggunakan konjungsi kausalitas. Semoga membantu 😊